Total Tayangan Halaman

Selasa, 12 Juli 2011

Melanggar Peraturan untuk Meraih Mimpi

Hanna Meinita
Rabu, 13 Juli 2011 08:10 wib
 2  40
Image : Standard Media
Image : Standard Media
KENYA – Melanggar peraturan untuk hal negatif biasa terjadi. Bagaimana jika melanggar peraturan karena prestasi? Hal ini terjadi pada remaja usia 19 tahun asal Kenya, Charles Kiarie.

Kiarie melanggar peraturan yang berlaku selama 24 tahun di perusahaan tempatnya bekerja. Dia berhasil menjadi kepala bagian keuangan perusahaan real estate dan manajemen properti di Kenya, Suburbia Limited, meski tidak pernah mengenyam pendidikan sarjana.

Kisah Kiarie bermula setelah dia lulus SMA. Saat itu, dia melamar ke beberapa perusahaan dan terpaksa harus menunda keinginan kuliah karena tidak punya uang. Kiarie pun memulai kariernya pada Mei 2010 dengan bekerja sebagai juru ketik di Suburbia.

Saat melamar, Kiarie hanya bermodalkan ijazah SMA dan sertifikat komputer. “Setelah tiga bulan saya dipindahkan ke bagian keuangan. Tiga bulan kemudian saya dipromosikan untuk menjadi kepala bagian,” jelasnya seperti dikutip dari Standard Media, Rabu (13/7/2011).

Lantas, bagaimana caranya Kiarie bisa mendulang prestasi di usia muda? "Kerja keras, kerja keras, kerja keras," tegasnya.

Kiarie lahir dari keluarga tidak mapan. Dia dan dua saudara kandungnya dibesarkan oleh sang ibu di Njoro, Nakuru. “Masa kecil kami sulit lantaran pekerjaan ibu sebagai juru ketik di Institut Penelitian Pertanian Kenya tidak cukup untuk memberi makan dan menyekolahkan kami," ujar Kiarie mengenang masa kecilnya.

Meski sulit, sang ibu mendorong anak-anaknya agar rajin belajar di sekolah. Dan ternyata tiga anaknya tidak mengecewakan jerih payah sang ibu.

Kini jalan Kiarie untuk meniti cita-citanya mulai terbuka. Dia akan kuliah pada akhir tahun. Sebenarnya, cita-cita Kiarie adalah kuliah di Fakultas Kedokteran. Namun, dia tidak lolos saat tes universitas. Meski tidak lulus ujian, mimpi Kiarie tidak ‘mati’. Dia memilih kuliah di Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Universitas Pwani.

"Setelah itu, saya berharap mengambil gelar master di bidang Kedokteran, yang merupakan cinta pertama saya," ujar Kiarie mengenai rancangan masa depannya.

Impian besarnya dalam 15 tahun adalah memiliki rumah sakit pertama yang bebas biaya di Kenya. Ketika ditanya apakah mimpinya tidak terlalu muluk, ini jawaban Kiarie. "Jangan pernah menyerah," katanya tanpa ragu. "Ini adalah kutipan dari orang yang menginspirasi saya, Winston Churchill," katanya.

Berbicara tentang inspirasi, Kiarie juga seorang motivator. Dia kerap mengunjungi banyak sekolah menyarankan para siswa agar berpikir besar dan menghindari perilaku anti-sosial.

Saat SMA, Kiarie merupakan Dewan Eksekutif Konselor Siswa. Di sanalah dia menyadari memiliki bakat dan gairah dalam konseling. “Saat di sekolah menengah atas saya menyadari bahwa pemuda diidentifikasi dan terinspirasi oleh teman mereka sendiri," pungkasnya.(rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar